Nyaris lelah aku mengeja sepi
yang selalu tertulis dalam buku jiwaku
hampa..., tanpa gelak tawa, tanpa tangis
yang dulu selalu terurai karenamu
Adakah kau lihat?
bunga-bunga rindu menyembul diantara ranting-ranting
yang mengering di dahan hati
mekar lalu layu tak jua dipetik
bisakah kau dengar?
bisik lirih yang kutitipkan
pada angin yang berhembus menyapamu lembut
Puluhan purnama aku menanti
tersesat di tengah gurun rasa yang gersang
menjerit pilu dalam diamku
Aku merindumu Bin...,
hasrat ini seperti air yang terus mengalir
tak jua menemukan tempat bermuara
Sungguh aku RINDU
- Altar Hati, 31 Januari 2010 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar